Kamis, 24 September 2009

Slackware Linux (part: 2)

Menginstall Slackware Linux

Boot CD-ROM Installasi

Metode termudah untuk boot sistem installasi dengan menggunakan CD-ROM installasi. CD-ROM installasi Slackware Linux adalah CD yang bersifat bootable, yang berarti BIOS dapat boot dari CD, seperti ia dapat melakukan boot dengan sendirinya, sebagai contoh dari disket. Sebagian besar sistem modern memiliki BIOS yang mendukung boot dari CD-ROM.

Jika CD tidak di-boot ketika Anda sudah memasukkan CD pada drive CD-ROM selama boot sistem, maka urutan boot mungkin tidak benar pada BIOS. Masuk pada BIOS (biasanya dengan menekan tombol Del atau Esc ketika layar BIOS muncul) dan pastikan CD-ROM berada di daftar yang paling atas dari urutan boot. Jika Anda menggunakan CD-ROM SCSI, Anda mungkin harus menentukan urutan boot pada BIOS SCSI dan bukan pada BIOS sistem. Lihat manual kartu SCSI untuk informasi lebih lanjut.

Ketika CD-ROM di-boot, sebuah layar pre-boot akan muncul. Biasanya, Anda cukup menekan ENTER untuk melanjutkan dengan memuat kernel Linux default (hugesmp.s). Kernel ini membutuhkan paling tidak CPU Pentium Pro. Anda bisa boot kernel alternatif dengan memasukkan nama kernel pada prompt, dan menekan ENTER. Tabel berikut menampilkan kernel yang tersedia dari CD atau DVD Slackware Linux.


Setelah melakukan boot sistem installasi, Anda akan ditanya apakah Anda menggunakan layout keyboard khusus atau tidak. Jika Anda menggunakan keyboard US/Internasional umum, yang merupakan paling umum, Anda bisa menekan Enter pada pertanyaan umum. Login sebagai “root”, tidak ada kata sandi yang akan ditanyakan. Setelah login, shell akan dijalankan dan Anda bisa memulai proses installasi Slackware Linux. Prosedur installasi akan dijelaskan pada bab ini.

5.2. Mempartisi hard disk

Menginstall Slackware Linux membutuhkan paling tidak satu partisi Linux, membuat partisi swap juga disarankan. Untuk bisa membuat partisi, harus terdapat ruang kosong pada disk. Terdapat beberapa program yang dapat melakukan perubahan ukuran partisi. Sebagai contoh, FIPS bisa merubah ukuran partisi FAT. Program komersial seperti Partition Magic juga bisa mengubah ukuran jenis partisi lain.

Setelah boot CD-ROM Slackware Linux dan melakukan login, terdapat dua program partisi yang bisa Anda gunakan: fdisk dan cfdisk. cfdisk adalah yang termudah, karena dikendalikan oleh antarmuka berbasis menu. Bagian ini menjelaskan program cfdisk.

Untuk mempartisi hard disk pertama, Anda cukup menjalankan cfdisk. Jika Anda hendak mempartisi disk lain atau disk SCSI, Anda harus menentukan disk mana yang hendak Anda partisi (cfdisk /dev/device). Disk ATA memiliki penamaan seperti berikut: /dev/hdn, dengan “n” diganti oleh sebuah karakter. Contoh “primary master” diberi nama /dev/hda, “secondary slave” diberi nama /dev/hdd. Disk SCSI diberi nama dengan cara berikut : /dev/sdn, dengan “n” diganti oleh karakter perangkat (disk SCSI pertama = a, disk SCSI keempat = d).

Setelah memulai cfdisk, partisi yang ada akan ditampilkan, dan juga jumlah ruang kosong. Daftar partisi bisa dinavigasi dengan tombol panah “panah atas” dan “bawah”. Di akhir layar beberapa perintah akan ditampilkan, yang dapat dipilih dengan tombol panah “kiri” dan “kanan”. Sebuah perintah bisa dieksekusi dengan kunci Enter.

Anda bisa memulai mempartisi Linux dengan memilih “Free Space” dan mengeksekusi perintah “New”. cfdisk akan bertanya apakah Anda akan membuat partisi primer atau logical. Jumlah partisi primer dibatasi hingga empat. Linux bisa diinstall pada kedua jenis partisi. Jika Anda hendak menginstall sistem operasi lain selain Slackware Linux yang membutuhkan partisi primer, disarankan untuk menginstall Slackware pada partisi logical. Jenis dari partisi baru akan ditetapkan sebagai “Linux Native”, sehingga tidak perlu menentukan jenisnya.

Pembuatan partisi swap melibatkan urutan yang sama dengan partisi Linux normal, tetapi jenis partisi harus diganti menjadi “Linux Swap” setelah partisi dibuat. Ukuran yang disarankan untuk partisi swap bergantung dari jumlah memori utama (RAM) Anda. Jika Anda memiliki hard disk dengan ukuran yang cukup besar, disarankan untuk membuat partisi swap berukuran 256MB atau 512MB, yang cukup untuk kebutuhan normal. Setelah membuat partisi, jenis partisi bisa diganti menjadi “Linux Swap” dengan memilih perintah “Type”. Program cfdisk akan bertanya tentang nomor jenis. Partisi “Linux Swap” memiliki nomor 82. Biasanya nomor 82 sudah akan terpilih, sehingga Anda bisa melanjutkan dengan menekan tombol Enter.

Jika Anda puas dengan partisi, Anda bisa menyimpan perubahan dengan mengeksekusi perintah “Write”. Operasi ini harus dikonfirmasikan dengan memasukkan yes. Setelah menyimpan perubahan, Anda bisa keluar dari cfdisk dengan perintah Quit. Disarankan untuk melakukan reboot komputer sebelum memulai installasi, untuk memastikan perubahan partisi sudah berhasil. Tekan ctrl + alt + del untuk mematikan Linux dan menjalankan ulang komputer.

Menginstall Slackware Linux

Program installer Slackware Linux dijalankan dengan mengeksekusi setup pada shell installasi. setup akan menampilkan sebuah menu dengan beberapa pilihan. Anda bisa melihat tampilan gambar dari installer pada gambar "aplikasi setup". Setiap opsi diperlukan untuk installasi Slackware Linux yang lengkap, tetapi setelah Anda mulai, program setup akan membimbing Anda pada setiap opsi.


Bagian pertama dari installasi disebut “ADDSWAP”. Aplikasi setup akan melihat partisi dengan jenis “Linux Swap”, dan bertanya kepada Anda apakah Anda memformat dan mengaktifkan partisi swap . Biasanya Anda cukup menjawab “Ya”.

Setelah melakukan setting ukuran swap, menu “TARGET” dijalankan, yang dapat Anda lihat pada menu memilih partisi untuk inisialisasi . Menu ini digunakan untuk menginisialisasi partisi Slackware Linux. Setup akan menampilkan semua partisi dengan jenis “Linux Native”.


Setelah memilih satu partisi, aplikasi setup akan bertanya apakah Anda hendak memformat partisi atau tidak, dan jika Anda hendak memformatnya, apakah Anda hendak memeriksa disk untuk sektor yang rusak atau tidak yang disebut dengan memformat partisi. Menguji disk bisa memakan waktu yang cukup lama.


Setelah memilih untuk memformat sebuah partisi, Anda bisa menentukan sistem berkas yang akan digunakan. Biasanya Anda bisa memilih sistem berkas ext2, ext3, dan reiserfs. Ext2 adalah sistem berkas Linux standar untuk beberapa tahun, tetapi tidak mendukung journaling. Sebuah jurnal adalah berkas khusus atau area pada partisi dimana semua operasi sistem operasi dicatat. Ketika sistem mengalami crash, sistem berkas bisa diperbaiki dengan cepat, karena kernel bisa menggunakan log untuk melihat operasi disk yang dilakukan. Ext3 merupakan sistem berkas yang sama dengan Ext2, tetapi menambahkan kemampuan journaling. Reiserfs adalah sistem berkas yang juga menyediakan journaling. Reiserfs menggunakan balanced tree, yang membuat operasi sistem berkas lebih cepat dibandingkan Ext2 atau Ext3, terutama jika bekerja dengan berkas yang kecil. Kerugiannya adalah Reiserfs lebih baru, dan mungkin lebih tidak stabil.


Partisi pertama yang diinisialisasi secara otomatis di-mount sebagai partisi root (/). Untuk partisi lain, titik mount bisa dipilih setelah inisialisasi. Anda bisa, misalnya membuat partisi terpisah untuk /, /var, /tmp, /home dan /usr. Hal ini menyediakan proteksi tambahan ketika crash. Karena / jarang berubah setelah installasi jika Anda membuat partisi ini, kemungkinan ia akan berada pada saat operasi penulisan ketika crash menjadi lebih kecil. Selain itu, lebih aman untuk membuat sistem berkas terpisah untuk /home. Jika sebuah program memiliki kecacatan keamanan, seorang pengguna bisa menciptakan hard link pada biner dari sebuah program, jika direktori /home berada pada sistem berkas yang sama dengan /{s}bin, /usr/{s}bin, atau /usr/local/{s}bin. Pengguna ini akan tetap mampu mengakses biner lama setelah program di-upgrade.


Langkah berikutnya adalah memilih media sumber. Dialog ini menawarkan beberapa pilihan, seperti menginstall Slackware Linux dari CD-ROM atau menginstall Slackware Linux via NFS. Slackware Linux biasanya terinstall dari CD-ROM, sehingga ini yang akan kita lihat lebih dalam. Setelah memilih “CD-ROM” Anda akan ditanya apakah Anda mengijinkan setup mencari CD-ROM dengan sendirinya (“Auto”) atau Anda hendak memilih perangkat CD-ROM Anda sendiri (“Manual”). Jika Anda memilih “Manual” aplikasi setup akan menampilkan daftar perangkat. Pilih perangkat yang berisi CD-ROM Slackware Linux.


Setelah memilih sumber installasi, aplikasi setup akan bertanya seri set disk mana yang hendak Anda install. Sebuah deskripsi singkat dari masing-masing set disk akan ditampilkan.

Sekarang hampir saatnya untuk memulai installasi yang sebenarnya. Layar berikutnya akan menanyakan bagaimana cara Anda hendak melakukan installasi. Pilihan yang paling jelas adalah “full”, “menu” atau “expert”. Memilih “full” akan menginstall semua paket pada set disk yang dipilih. Ini adalah cara termudah dalam menginstall Slackware Linux. Kerugian dari pilihan ini adalah bisa memakan ruang yang cukup besar. Pilihan “menu” akan bertanya untuk setiap setnya, paket apa yang hendak Anda install. Opsi “expert” hampir sama dengan opsi “menu”, tetapi mengijinkan Anda untuk tidak memilih beberapa paket yang sangat penting dari set disk “a”.

Setelah selesai tahap installasi, aplikasi setup akan mengijinkan And auntuk mengkonfigurasi beberapa bagian dari sistem. Dialog yang muncul pertama kali akan menanyakan dari mana Anda hendak menginstall kernel. Biasanya installasi kernel dilakukan dari CD-ROM Slackware Linux, pilihan ini akan memilih kernel yang Anda pilih untuk Slackware Linux. Anda bisa mengkonfirmasi ini, atau memilih kernel lain.

Pada tahap ini Anda bisa memilih untuk membuat disk boot. Disarankan untuk membuat disk boot, Anda bisa menggunakannya untuk melakukan boot Slackware Linux jika konfigurasi LILO salah.

Dialog berikut dapat digunakan untuk membuat sebuah hubungan (link), /dev/modem, yang menunjuk pada perangkan modem Anda. Jika Anda tidak memiliki sebuah modem, Anda bisa memilih no modem.

Langkah berikutnya adalah memilh apakah Anda hendak menggunakan hotplug. Hotplug digunakan untuk mengkonfigurasi secara otomatis perangkat-perangkat USB, PCMCIA, dan PCI yang bersifat pluggable. Secara umum, disarankan untuk mengaktifkan hotplugging, tetapi beberapa sistem mungkin mengalami masalah dengan proses probing dari script hotplug.


Langkah berikut sangatlah penting, dialog berikutnya akan membantu Anda dalam menginstall LILO, Linux bootloader. Kecuali Anda sudah berpengalaman dalam mengkonfigurasi LILO, disarankan untuk memilih opsi simple untuk konfigurasi LILO, yang mencoba mengkonfigurasi LILO secara otomatis.

Setelah memilih opsi simple utilitas konfigurasi LILO akan menanyakan apakah Anda hendak menggunakan framebuffer atau tidak (memilih resolusi framebuffer). Menggunakan framebuffer mengijinkan Anda untuk menggunakan konsol pada beberapa resolusi, dengan dimensi lain selain 80x25 karakter. Beberapa orang yang menggunakan konsol secara ekstensif memilih untuk menggunakan framebuffer, yang mengijinkan mereka untuk mempertahankan lebih banyak teks pada layar. Jika Anda tidak menginginkan konsol dengan framebuffer, atau jika Anda tidak yakin, Anda bisa memilih standard pada pilihan ini.


Modifikasi Installasi

Seringkali Anda hendak melakukan modifikasi terhadap installasi Slackware Linux, misalnya untuk memahami bagaimana sistem GNU/Linux bekerja, atau mempersiapkan script installasi otomatis. Bab ini membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk menginstall Slackware Linux secara manual. Sebuah contoh script installasi juga disediakan pada bagian script instalasi otomatis

6.1. Mempartisi hard disk

Jika Anda sudah melakukan installasi manual, Anda tidak akan mengalami masalah dalam mempartisi hard disk. Anda bisa menggunakan perintah fdisk dan cfdisk untuk mempartisi disk. Jika Anda membuat script installasi Slackware Linux, maka akan berguna untuk diketahui bahwa Anda bisa menggunakan pipe untuk perintah fdisk ke fdisk. Sebagai contoh:

# fdisk /dev/hda <<>

n

p

1

+10000M

n

p

2

+512M

t

2

82

w

EOF

Perintah-perintah ini menghasilkan partisi Linux utama sebesar 10000MB, dan partisi swap Linux utama sebesar 512MB. Anda bisa menyimpan perintah fdisk pada profil disk yang berbeda dan menggunakan salah satu profil sesuai kondisi tertentu (misalnya ukuran disk). Sebagai contoh:

# cat /usr/share/fdisk-profiles/smalldisk | fdisk

6.2. Menginisialisasi dan me-mount sistem berkas

Setelah membuat minimal partisi swap dan Linux, Anda bisa menginisialisasi sistem berkas dan ruang swap dan menggunakan ruang penyimpanan ini. Pada sistem dengan jumlah memory yang terbatas, Anda harus menginisialisasi dan menggunakan swap terlebih dahulu. Kita akan menggunakan layout partisi yang digunakan pada contoh diatas pada contoh berikutnya. Untuk melakukan setting dan menggunakan swap, jalankan:

# mkswap /dev/hda2

# swapon /dev/hda2

Arti dari perintah diatas cukup jelas. mkswap menginisialisasi ruang space, dan swapon menggunakannya. Anda hanya perlu menjalankan mkswap satu kali, tetapi swapon harus dijalankan setiap kali sistem dijalankan. Hal ini bisa dilakukan secara otomatis dengan menambahkan sebuah entri untuk partisi swap pada /etc/fstab, yang akan kita lakukan nanti.

Untuk saat ini, sangatlah penting untuk menginisialisasi partisi target. Hal ini bisa dilakukan dengan perintah mkfs. Anda bisa menentukan sistem berkas yang akan digunakan dengan menambahkan parameter -t. mkfs akan memanggil perintah mkfs.filesystem secara otomatis sesuai dengan sistem berkas yang Anda pilih. Hati-hati bahwa sistem berkas yang dapat digunakan tergantung dari kernel installasi yang Anda gunakan. Jika Anda menggunakan kernel bare.i, Anda bisa menggunakan sistem berkas ext2, ext3 dan reiserfs.

Untuk menginisialisasi sistem berkas ext3, dan melakukan proses mount, Anda harus menjalankan perintah berikut:

# mkfs -t ext3 /dev/hda1

# mount /dev/hda1 /mnt

Jika Anda sudah menyediakan partisi yang terpisah untuk beberapa direktori tertentu pada sistem berkas root, misalnya /home, Anda bisa melakukan inisialisasi dan melakukan proses mount saat ini. Sebagai contoh:

# mkfs -t ext3 /dev/hda2

# mkdir /mnt/home

# mount /dev/hda2 /mnt/home

Akhirnya, Anda harus melakukan mount terhadap media sumber Anda. Jika Anda menggunakan CD-ROM, hal ini sangatlah mudah. Misalkan /dev/hdc adalah berkas untuk CD-ROM, Anda bisa melakukan mount CD-ROM dengan:

# mount /dev/hdc /var/log/mount

Menggunakan NFS sebagai media installasi membutuhkan beberapa langkah tambahan. Pertama, Anda harus memuat disk jaringan. Anda bisa melakukannya dengan menjalankan perintah networknetwork /var/log/mount/network.dsk. Setelah memuat disk jaringan, Anda harus mengkonfigurasi antarmuka jaringan. Jika server dan memasukkan disk jaringan. Anda bisa memuat disk ini dari media lain, misalnya dari memori USB. Misalnya Anda telah melakukan mount dari memori USB pada /var/log/mount, Anda bisa memuat disk jaringan dengan: NFS berada pada jaringan yang sama, Anda hanya perlu memberikan alamat IP pada antarmuka jaringan. Misalnya, untuk menggunakan alamat 192.168.2.201, Anda bisa menjalankan perintah berikut:

# ifconfig eth0 192.168.2.201

Anda bisa memuat portmapper, yang diperlukan agar klien NFS bisa bekerja dengan benar:

# /sbin/rpc.portmap

Jika portmapper berjalan dengan baik, Anda bisa melakukan mount terhadap isi NFS. Tetapi, pastikan Anda sudah melakukan unmount semua sistem berkas yang Anda mount pada /var/log/mount. Jika tidak ada sistem berkas lain yang di-mount pada /var/log/mount, Anda bisa melanjutkan dengan me-mount isi NFS. Misalnya Anda hendak me-mount 192.168.2.1:/home/pub/slackware-current, Anda harus menjalankan perintah berikut:

# mount -r -t nfs -o nolock 192.168.2.1:/home/pub/slackware-current /var/log/mount

Jika tidak ada kesalahan yang dicetak ketika isi di-mount, maka isi akan dapat diakses melalui /var/log/mount

6.3. Menginstall paket-paket

Semua sudah siap untuk memulai menginstall paket-paket dari media installasi. Karena installpkg tersedia dari sistem installasi, Anda bisa menggunakannya untuk menginstall paket-paket Slackware Linux. Untuk menginstall paket-paket pada partisi target yang di-mount pada /mnt, tambahkan opsi -root. Perintah berikut akan menginstall semua paket dari media sumber:

# installpkg -root /mnt /var/log/mount/slackware/*/*.tgz

Jika Anda telah membuat berkas tag untuk mendefinisikan paket-paket mana yang harus diinstall, maka Anda bisa menggunakannya sekarang (berkas tag dijelaskan pada tagfile). Misalkan Anda telah menyimpan berkas tag untuk setiap set disk pada /usr/share/tagfiles/small-desktop, Anda bisa menginstall paket-paket berdasarkan berkas tag dengan cara berikut:

# for p in a ap d e f k kde kdei l n t tcl x xap y; do

installpkg -infobox -root /mnt \

-tagfile /usr/share/tagfiles/small-desktop/$p/tagfile \

/var/log/mount/slackware/$p/*.tgz

done


referensi :

http://slackware.linux.or.id/slackbasic/html/chap-instal.html

http://slackware.linux.or.id/slackbasic/html/custom-installation.html


dan pengalaman pribadi nginstal linux

3 komentar:

  1. ribet bener install slackware, mau partisi segala macem pake command2 gitu. pake fedora aja gan, hehehe.

    btw jangan lupa mampir ke http://ilmiaji.com

    BalasHapus
  2. hhm, cb deh pake Ubuntu..
    yg 9.04 (code jaunty Jackalope)
    lebih 'beuuuhhhhhhh' dah. wakakakak.

    nice post, om. :D

    BalasHapus
  3. ok juga postingannya.... ada update-annya lagi... udah coba sendiri installnya? berikan komentar kamu apa kelebihan dan kekurangan menggunakan slackware ini.... apakah benar pandapat temen2 kamu dmn menggunakan fedora n ubuntu lebih enak? update terus ya.... jangan hanya k tugas... ;)

    BalasHapus